Penyebab Ayam Jantan Suka Berkelahi Jejak Sejarah Sabung Ayam

Pertumbuhan Ayam Bangkok

Ayam jantan sering kali dikenal dengan sifatnya yang agresif dan dominan. Jika ditempatkan bersama dalam satu kandang, tak jarang mereka saling menantang bahkan berkelahi. Fenomena ini bukan hanya sekadar insting, tetapi juga memiliki jejak sejarah panjang yang berhubungan dengan tradisi masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Mengapa Ayam Jantan Suka Berkelahi?

  1. Naluri Teritorial
    Ayam jantan memiliki sifat mempertahankan wilayahnya. Ketika ada jantan lain yang dianggap mengancam, ia akan menunjukkan dominasi dengan berkokok keras, mengepakkan sayap, hingga bertarung.

  2. Persaingan Memikat Betina
    Dalam dunia ayam, jantan yang paling kuat biasanya mendapat kesempatan lebih besar untuk menarik perhatian betina. Pertarungan menjadi cara alami untuk menunjukkan siapa yang paling unggul.

  3. Hormon Agresif (Testosteron)
    Seperti halnya hewan lain, hormon testosteron pada ayam jantan memengaruhi sifat agresif mereka. Saat bertemu lawan, hormon ini meningkat dan memicu perilaku berkelahi.

  4. Insting Alami
    Bahkan tanpa betina sekalipun, ayam jantan cenderung ingin menunjukkan kekuatannya. Perilaku ini sudah menjadi bagian dari insting turun-temurun.

 Jejak Sejarah Sabung Ayam

Sabung ayam, atau adu ayam, telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Tradisi ini tercatat dalam berbagai kebudayaan dunia:

  • India dan Tiongkok Kuno
    Catatan sejarah menunjukkan sabung ayam telah ada sejak ribuan tahun lalu sebagai hiburan bangsawan dan ritual spiritual.

  • Kepulauan Asia Tenggara
    Di beberapa wilayah, termasuk Nusantara, sabung ayam pernah menjadi bagian dari upacara adat. Misalnya di Bali, sabung ayam dikenal dengan istilah tajen yang pada masa lalu dikaitkan dengan ritual persembahan.

  • Kolonialisme dan Hiburan Rakyat
    Pada era kolonial, sabung ayam berkembang menjadi hiburan masyarakat. Namun seiring waktu, praktik ini banyak ditinggalkan karena faktor hukum dan etika.

 Sabung Ayam di Masa Kini

Saat ini, sabung ayam lebih banyak dianggap sebagai warisan budaya daripada praktik yang dijalankan. Banyak negara, termasuk Indonesia, melarang sabung ayam dalam bentuk perjudian atau pertarungan berdarah karena bertentangan dengan hukum dan kesejahteraan hewan.

Meski begitu, jejak sejarahnya tidak bisa dipungkiri. Ia menjadi bukti bahwa manusia sejak dulu memiliki hubungan erat dengan hewan, bahkan menjadikannya bagian dari ritual dan hiburan.

BACA JUGA :

Sabung Ayam Sejarah dan Legenda di Indonesia

Penutup

Ayam jantan yang suka berkelahi adalah bagian dari insting alami mereka untuk menunjukkan dominasi dan mempertahankan wilayah. Sementara itu, tradisi sabung ayam mencerminkan sisi budaya manusia di masa lalu. Kini, alangkah baiknya kita menghargai ayam sebagai makhluk hidup yang patut dirawat, bukan sekadar alat hiburan.

Drh. Ahmad Hidayat adalah seorang pakar unggas terkemuka dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang peternakan ayam. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Indonesia, ia melanjutkan studi S3 di Amerika Serikat, di mana ia mengkhususkan diri dalam biologi reproduksi unggas.

Post Comment