×

Cara Merawat Ayam Jalu: Perbedaan, Pola Pakan, dan Latihan

Kita lanjut lagi pembahasan tentang cara merawat ayam, khususnya ayam jalu. Ayam jalu ini berbeda dengan ayam pukul, ya teman-teman. Kalau ayam pukul itu bertarung dengan teknik memukul, sedangkan ayam jalu dirancang untuk memenangkan pertandingan dalam waktu yang sangat singkat.

Ayam jalu tidak boleh kaku. Jika tubuhnya sudah berotot atau berlemak, maka kecepatan geraknya akan menurun. Memang benar bahwa otot dan lemak memberikan daya tahan terhadap pukulan, namun di sisi lain, hal itu mengurangi kelincahan. Ayam jalu unggul dalam kecepatan dan agresivitas. Dalam pertarungan, siapa yang memiliki jalu lebih tajam dan cepat, dialah yang akan menang. Karena itu, ayam jalu harus disiapkan agar mampu menyelesaikan laga dalam waktu sesingkat mungkin.

Kalau soal ayam jalu, jujur saja, banyak yang enggan mengadu dengan saya. Terutama di Indonesia, mungkin karena performa ayam-ayam jalu saya cukup ditakuti. Awalnya saya belajar merawat ayam jalu ini saat ke Thailand Selatan, di sana hampir semua ayamnya adalah ayam jalu. Bahkan di sana ada ayam jalur kawat baja, yang benar-benar dirawat dengan standar ayam jalu murni.

Perbedaan Ayam Jalu dan Ayam Pukul

Kita merancang ayam jalu agar bisa memenangkan pertandingan dengan cepat. Karena itu, ayam ini harus cepat dan tidak boleh kaku. Jika tubuhnya terlalu berotot atau berlemak, kecepatan ayam akan berkurang.

Sementara itu, ayam pukul memiliki daya tahan lebih baik karena otot dan lemaknya mendukung. Tapi, ayam jalu unggul dalam kecepatan dan agresivitas. Ayam dengan jalu yang lebih cepat dan akurat biasanya memenangkan pertarungan. Jadi, ayam jalu tidak cocok untuk pertandingan yang berlangsung lama.

Merawat Ayam Jalu

Pengalaman Belajar Ayam Jalu di Thailand

Saya pernah belajar langsung dari peternak di Thailand bagian selatan. Di sana, mereka hanya menggunakan ayam jalu asli. Mereka memasang jalu dari kawat baja bengkok. Jadi, perawatannya pun benar-benar khusus ayam jalu.

Kita tidak boleh membiarkan ayam jalu punya otot atau lemak berlebihan. Berbeda dengan petinju yang butuh otot kekar, ayam jalu justru membutuhkan otot ramping seperti pelari atau pemain bola agar tetap cepat dan responsif.

Baca Juga : Perhitungan Keuntungan Budidaya Ayam Bangkok

Pola Pakan Merawat Ayam Jalu

Agar ayam jalu tetap lincah dan gesit, kita perlu memperhatikan takaran pakannya dengan cermat. Komposisi pakan yang ideal terdiri dari satu bagian jagung giling dan tiga bagian gaba atau beras putih. Sebelum diberikan, semua bahan sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ayam. Berikan pakan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari, dengan porsi yang sama. Jika terlihat ayam mulai mengalami kegemukan, kurangi takaran pakan secara bertahap agar kondisi tubuhnya tetap ideal untuk bertanding.

Pakan Tambahan (Ekstra Puding)

Hindari memberi daging belut pada ayam jalu. Daging belut memang bagus untuk ayam pukul, tapi bisa menyebabkan pendarahan sulit berhenti pada ayam jalu saat bertarung.

Kita bisa memilih bahan tambahan seperti:

  • Daging kambing tanpa lemak
  • Daging sapi tanpa lemak
  • Kerang yang sudah direbus
  • Udang

Bahan-bahan ini mengandung protein tinggi tapi tidak menyebabkan darah cepat keluar. Jangan lupa, kita juga bisa memberi telur puyuh satu butir per hari, baik untuk ayam pukul maupun ayam jalu.

Suplemen Herbal Merawat  Ayam Jalu

Selain pakan utama dan tambahan, kita juga bisa memberikan suplemen herbal untuk mendukung kesehatan dan performa ayam jalu. Suplemen alami ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan, serta menjaga kondisi fisik ayam agar tetap prima menjelang pertandingan. Dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan aman untuk dikonsumsi, suplemen herbal bisa menjadi pilihan alami yang efektif untuk perawatan harian. Kita bisa menambahkan suplemen alami berikut:

  • Tomat (dipotong kecil-kecil)
  • Gula merah seukuran jempol
  • Temulawak sebesar jagung

Semua bahan ini cocok untuk ayam pukul dan ayam jalu.

Latihan Ayam Jalu

Lakukan latihan setiap dua hari sekali selama 10 menit. Sebelum mandi, kita perlu mengebrak ayam lawan yang sudah diplester mulutnya.

Setelah itu, mandikan ayam, jemur, lalu umbar sampai sore. Kita tidak perlu merawat tangan atau menyuruh ayam berenang. Biarkan ayam tetap lentur agar kakinya ringan saat menyerang lawan.

Penjemuran dan Pengumbaran

Setelah mandi pagi, jemur ayam lalu taruh di kandang umbar sampai sore. Sore hari, mandikan lagi, jemur sebentar, dan umbar kembali. Jika perlu, ikat ayam dengan tali longgar agar bisa bebas bergerak dan melompat dengan ringan.

Teman-teman, jangan mudah percaya akun Instagram palsu. Banyak di antaranya merupakan penipuan. Kita hanya aktif di Website dan Facebook Ayamlaga28. Silakan dukung kami dengan like, komen, dan share. Tulis di kolom komentar konten apa yang ingin kalian lihat selanjutnya. Kami akan angkat topik dengan komentar terbanyak menjadi konten baru.

Drh. Ahmad Hidayat adalah seorang ahli peternakan yang lahir pada 15 Maret 1985 di Jakarta, Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran hewan di Universitas Gadjah Mada dan dikenal karena kepakarannya dalam bidang kesehatan dan nutrisi hewan, khususnya ayam aduan.

Post Comment